Pages

Subscribe:
SELAMAT DATANG DI BLOG INI

Labels

Jumat, 04 Mei 2012

Risalah



Dalam kehidupan ini aku ditakdirkan bertemu denganmu. Baiklah…itu murni bukan rencanaku, juga bukan rekayasa. kemudian aku merasa suka padamu, dan cinta bukanlah hal asing. Cinta telah kukenal lewat catatan catatan mereka, telah kubaca dalam novelet mereka tentang bahasannya, juga telah didefinisikan. Ternyata aku tak sempurna membaca seluruh definisi itu, sehingga ketika aku menulisnya sendiri, tak ada yang mengerti tentang definisiku itu sama sekali.
Definisiku telah kuhentikan, tak kuteruskan. Ia terlalu membingungkan. Definisi itupun telah kuremukkan bersama kertas itu dalam genggam tangan kananku.
Aku takkan membahas cinta itu lagi. Biarkan ia bersama definisinya sendiri. Mentari lebih hangat untuk menjadi sekadar simbol hari yang cerah. Mentari itu juga telah dikenal siapapun di sepanjang pagi untuk menggantikan peran malam.
Lewat risalah ini, berilah aku kesempatan untuk memaparkan selain segala cinta itu kepadamu. Karena aku ingin cinta itu berjalan secara natural, tanpa “keterikatan” dan “memiliki” seperti pemikiranku sebelum ini. Aku pikir hal itu lebih ringan untuk menghindari resiko resiko yang lebih besar. Karena yang menentukan “cinta kemudian” bukan dan belum tentu “cinta sekarang”. Aku telah berpikir logis habis habisan, dan aku hanya menemukan satu kesimpulan ini. kurasa lebih dewasa.
Aku berharap kau takkan menganggapku sebagai lelaki yang plin plan dan ini juga bukan karena aku menemukan pilihan lain. Disini, ungkapan tentang diriku padamu tak pernah beranjak dari ketersekatan untuk beralih pada status selanjutnya. Biarlah cerita cinta siang hari milikku beranjak sore untuk selanjutnya tenggelam dan berwarna malam. Aku akan selimuti hatiku dengan keadaanku, begini. Esok pagi, aku tau bahwa cinta itu telah tertinggal bersama malam.
Keadaanlah yang membuatku mengatakan ini semua. Keadaan yang tak seperti apa apa. Kadang seseorang juga harus berhadapan dengan pilihan. Aku lebih memilih keadaan dan harus memarkir cinta. Aku tak mengenyampingkan dirimu, Cuma aku berpaling dari cinta yang ku khawatirkan suatu saat nanti kan memiliki akibat yang melukai, baik diriku atau dirimu, dan dirimu dulu juga pernah mengantarkan sebuah kekhawatiran ini kepadaku.
Cinta tak pernah memberi waktu yang lebih lama kepada seseorang untuk menjamin bahwa seseorang itu akan selamanya memiliki. Pada kalimat yang tak asing bahkan sering seseorang mengatakan tentang kesetiaan, loyalitas. Itu karena pengaruh bawaan cinta. Pada akhirnya ketika kita bicara hati hanya satu jawabannya, tak ada hati yang tak berubah. Biarkan esensi bersama itu tetap berstatus sahabat.
Hafyzovski.