Karena Engkau Gadis
Hafyzov
22-02-2013
Melihat ciri ciri itu, dari jauh aku pun paham bahwa yang datang
itu kamu, cantik. Kamulah gadis berjilbab biru langit itu. Wajah cerahmu,
tatapan teduhmu, hidung mancungmu, hingga bibir sensualmu semakin mengundang
simpati orang orang yang memandangmu. Mempertegas kecantikanmu pula. Cantik….
Kamu seperti bidadari saja. You’re angel in campus. (hehe… kayak
pernah ketemu bidadari aja….) Khan kamu bidadarinya. (tuch kan udah
kumat gombalnya…).
Cantik, ternyata kamu datang juga. Sayang kamu tak datang untukku.
Kamu datang untuk mewujudkan niatmu. Sama seperti aku, dia, dan mereka. (kata
orang sich sebagai Agent of Change). Lelaki itu siapa? Kekasihmukah?...Ooo…
Cantik, aktivitas di kampus inilah yang memperkenalkanku dengan
dirimu. Dulu. Cantik. Hmm… namamu klop sekali dengan parasmu yang
cantik. Beaux (kata orang Prancis). Keindahan pada sosok gadis.
Keindahan - lebih tepatnya – kecantikan sebagai kombinasi dan kolaborasi garis
ketampanan dan kecantikan ayah bundamu. Kecantikan yang tak memerlukan mahkota
seperti mahkota Miss Universe untuk diakui. Akupun mengakui bahwa kamu
cantik. Cantik, kamu seperti melati mekar setangkai lantas harum sekuntum.
Membuat “kumbang-kumbang” terperanjat dan terjebak pesonamu. (Tapi aku bukan
kumbangmu loe…).
Cantik, did you know? Pesonamu telah menjadi bagian yang tak
terlupa dari – sekadar - bisik bisik,
hingga rasan rasan mereka, aku juga. Cantik, kamu telah membukakan mata(ku)
yang seperti terhibernasi. Cantikmu bukan lagi rahasia. (Lha iya wong
diliat tiap hari koq….).
Oh iya… aku sometimes berpapasan denganmu. Setiap aku
berpapasan, parfummu wangi sekali. Khas gadis. Feminine. Hmmm…. Parfume awakes desire
(Artiin ndiri …). (Maaf)… bukan
aku bermaksud menikmati parfummu. Tapi saat itu aku memang sedang tidak dalam
kondisi pilek. Sumpah. Lama lama mungkin aku akan semakin sering
berjumpa denganmu. Semoga aje. (www.ngarep.com).
Cantik, andai aku memiliki kekasih kamu atau minimal seperti kamu
lah, pasti (aku lagi ngayal). Ah bodoh
amat! Sebenarnya aku mah juga pengen.
Kalopun nggak cantik ya setidaknya yang jelita…(itu khan sama aja, ibarat mengharap siang, dapat matahari…). Kepada lelaki itu kuucapkan “Felicidades, congratz”. “Lanjutkan!”, Kata Pak EsBeYe.
Cantik, kamu memang makhluk Tuhan yang
cantik. Tapi akhir akhir ini kamu jarang kulihat lagi. Kemanakah kau? Ada
denganmu? Apakah kau marah karena aku menulis tentangmu? Atau jangan jangan kau
hanyalah halusinasiku. Ilusiku yang abstrak!
Cantik…
Aku bilang cantik
Karena kau cantik
Karena namamu cantik
Karena kau seorang gadis
Cantik
0 komentar:
Posting Komentar