Pages

Subscribe:
SELAMAT DATANG DI BLOG INI

Labels

Kamis, 28 Februari 2013

Secret Admirer



Hafyzov
28-02-2013

“Mungkin selama ini kamu tak pernah menyadari bahwa ada mata yang betah memandangmu. Itulah mataku. Ada lisan yang selalu mengucap namamu, itulah lisanku. Ada pendengaran yang selalu mendengar tutur halusmu, itulah pendengaranku. Ada hati yang telah lama menyimpan cinta untukmu, hatiku. Hanya tak ada yang tau jika aku mencintaimu, termasuk kamu. Kusimpan rapat-rapat, kudekap erat-erat. Ingin kukatakan, tapi tercekat. Ada rindu, ada cemburu. Tuhan yang tau kucinta kau.”

Kamu tak perlu tertekan. Kamu juga tak usah terpojok. Aku hanya mengatakan sebenarnya. Inilah arti diamku. Suara yang tertunda untuk mengungkapkannya di masa lalu. Aku menyayangimu. Aku berharap semoga kamu belum menjadi milik orang lain.

Dahulu aku sering berjumpa kamu, kadang juga menyapamu, dan bahkan bersama sama kamu. Namun hanya itu. Selebihnya hanya muatan cinta tak terungkap yang menyarati hatiku. Sering aku memimpikanmu. Namun begitu aku terbangun semuanya berakhir. Aku hanya bermimpi rupanya. Ada cemburu ketika ada lelaki lain mendekati dan membicarakan tentangmu. Sebenarnya ada keinginan untuk mengatakan cinta itu, namun aku tak bisa menguasai debar debar dadaku. Aku urungkan. Semua itu terus berjalan seiring berlalunya waktu menjemput masa depan. Hingga kau memilih tempat yang jauh sebagai destinasi pengembaraan pengetahuan. Sementara aku bertahan di suasana lamaku. Disini. Aku hanya ingat saat kau tersenyum – entah untuk siapa. Itu terakhir kali aku melihatmu – saat itu. Namun permohonan dalam doaku tak berhenti disitu. Aku selalu berharap semoga Tuhan mengabulkan doaku. Doa untuk memilikimu seutuhnya.

Kadang aku tersenyum sendiri mengingat tingkahku saat pertama aku mencintaimu. Namamu kutulis dalam kitabku,  yang semula aku tak pernah menulis sajak itu, tapi pada akhirnya aku malah sering menulisnya. bahkan aku sempat ingin berkirim surat padamu, namun tak pernah jadi (maklum resikonya besar), kalau ketahuan bakal ditawan oleh pengurus keamanan. Padahal pengurusnya begitu juga (loh… koq jadi nuduh begini ya??). Melupakanmu akhirnya menjadi hal tersulit bagiku (sebuah kesimpulan). Karena semua tempat yang kulalui sepertinya hadir dirimu, ada senyummu. Aku benar benar …..ehm ehm…. (sulitnya ya mau mengucapkan) mencintaimu.

Oh iya,,, aku juga teringat, sebenarnya aku hampir mengucapkan itu saat aku berdua saja denganmu di kantor OSIS. Namun mendadak grogiku naik, nervousku memuncak, dan deg-deg-deg kencang sekali rasanya memukul dadaku. Kemudian aku menyembunyikan kejujuranku dengan pura pura menyapamu, “hai Tika, kayaknya ada tugas baru ya?”, sapaku. Itu saja. “iya nich”, jawabmu. Padahal ketika aku berlalu dari kantor itu, “bodohhh… kenapa aku tak mengatakannya saja?”, sesalku. Tapi mungkin aku memang bodoh. Meski tak sebodoh itu. Sebuah kesempatan emas berlalu begitu saja. Andai aku membuka tabir rahasia cintaku, pasti akan lain jawabanmu. Mungkin jawabanmu adalah semu merah di pipimu. Tapi sedalam ini rasa cintaku padamu, justru ada gosip beredar bahwa aku jatuh cinta kepada siswi kelas II IPS Putri. Setiapkali lewat di depan kelas putri mereka selalu meneriakkan nama siswi itu. Siaaaaaaallll…

Cepat atau lambat masa lalu akan dilewati oleh segenap manusia. Cinta, sebuah catatan kehidupan terindah yang aku alami di sekolah. Meski hanya menjadi sebatas Secret Admirer (Pemuja Rahasia).

Ternyata Tuhan masih mempertemukan kita (lagi). Setelah melewati perjalanan panjang, inilah saatnya untuk mewujudkan cinta yang tak terungkap di masa lalu. Kini cinta itu bukan berdimensi masa lalu. Tapi berdimensi cinta masa depan dan sampai nanti.

“Tuhan, pertemukanlah Dia dan Aku dalam ikatan suci yang kokoh. Agar cinta yang bersemayam ini tumbuh dan berbuah kasih sayang-Mu yang bisa kuraih, kupetik buah ranumnya dengan tangan tangan suciku pula.”





0 komentar:

Posting Komentar