Pages

Subscribe:
SELAMAT DATANG DI BLOG INI

Labels

Minggu, 07 Oktober 2012

SUKA ITU WAJAR


(Sebuah narasi untuk mahasiswi yang tanpanya ada yang tak lengkap)
Hafyzov
 
Sebenarnya di kampus ini semuanya telah menjadi sahabatku. Tentang bisik bisik cantik dan sebagainya itu juga termasuk disini. Iya ya… tanpa disadari kadang aku juga sering memperhatikan kamu.
***
Ketika aku menoleh, ada seorang mahasiswi yang selalu ingin menjadi target pandanganku. Padahal semua mahasiswi disini cantik seperti kondisinya masing masing. Aku tau, bahwa sore selalu menjadi penutup kuliah ini, tentunya setelah sang dosen menutupnya dengan salam. aku, dia, dan mereka akan segera beranjak dan berpisah. Esok menjadi lembaran baru dari setiap episode kehidupan yang masih bergulir. Entah skenario macam apalagi yang mesti aku hadapi. Karena bersedia atau tidak bersedia, skenario itu tersedia dan akan berlaku. 

Jika mereka membaca tulisanku ini, tentu saja mereka akan berasumsi bahwa aku jatuh cinta. Terus terang, aku tak berbicara perasaan yang istimewa, aku hanya berbicara tentang mahasiswa, karena ketika kamu tak hadir, selalu ada yang mengharapkan kehadiranmu. Mengapa seperti itu?. karena tanpa kamu, yang disini tak lengkap. Kamulah pelengkapnya.

Kupandangi wajahmu sekali, dua sampai tiga kali. Inilah wajah gadis itu. bagiku memandangmu kadang menjadi intermezzo konkret dari keabstrakanku yang porak poranda. Aku tak memilihmu untuk kumiliki. Namun jika kamu harus menjadi destinasiku, aku bersedia. Hmmm… terlalu berlebihan.

Kamu tau, ketika berbicara demikian, pada akhirnya bermuara pada cinta. padahal, tak bisa dirahasiakan lagi bila, stabilitas cinta cenderung fluktuatif, naik-turun, kadang ada saatnya naik ke titik kulminatif, kadang equilibrium, atau bahkan menukik jatuh ke titik degradasi. Cinta selalu menjadi materi dialog, monolog, prolog, dan epilog.
Bila kamu terlahir untukku, pasti kamu hanya untukku, bukan untuk siapa siapa. Bila aku terlahir untukmu, pasti aku juga bukan untuk siapa siapa. Masalahnya, aku tak tau aku lahir untuk siapa, juga dirimu. Ah semua itu tak penting. untuk saat ini, yang terpenting adalah tetap duduk seperti biasanya lalu mendengarkan pak bu dosen berceramah.
Suka itu wajar.

0 komentar:

Posting Komentar