Pages

Subscribe:
SELAMAT DATANG DI BLOG INI

Labels

Selasa, 06 Desember 2011

Nava


Hafyzov
30 Nopember 2011

Nava…
Aku ucapkan, semoga kau bahagia dengan hembusan semilir angin yang hadir berhembus sebagai kesejukan untuk suasanamu.
Nava…
Aku tak bisa berjanji, kapan aku akan bisa melupakanmu, melenyapkan bayanganmu, dan menghilangkan jejak jejak yang begitu jelas membekas, lama, dan tak terbalas. Waktu hanyalah menjadi bagian bagian panjang kehidupan yang telah usai, kini, esok, selanjutnya, dan terus hadirkan situasi situasi yang mewariskan halusinasi, halus menyelinap dan menyusupi relung hati terdalam, kebawah, dan dalam.
Nava…
Mungkin bagimu memang tak ada sedebu buktipun yang bisa kurealitakan, meski setitik putih halusnya tepung. “Ahh….sebegitu sulitkah yang mesti kujalani, kuhadapi, dan kurelakan. Terjal, curam bak tebing tebing tinggi yang begitu dalam saat mata menukik melihat ke kejauhan di bawah sana”, kadang seperti itu desis panjang yang terperi dari suaraku ketika aku berpikir dan menghela nafas. Lebih dari itu, kuakui, memang sering lubuk hatiku basah, meski tak terwujud di sudut mata, tak terwujud dalam butiran mata air airmata.
Nava…
Bukan karena menjadi saksiku kalau sebenarnya aku begitu rapuh, atau sepertinya tak setegar sosok lelaki sesungguhnya, namun sudah terlalu dan cukup lama aku terombang ambing dalam segenap waktuku. Berdebar, sudah terlalu sering, harap harap cemas mengharapkan sesuatu yang barangkali menjadi sesungguhnya, namun ternyata nihil saja. Hatiku bergemuruh bak gemuruh ombak segara menggempur karang dalam wujud wujud badai dan gelombang. Sesekali ada cemburu yang tak bisa kumengerti sama sekali, menyusup di hatiku kala kau seperti begitu bahagia dengan mereka. Entah apa artinya?, Namun sudahlah.

Nava…
Entah siapa yang bisa menjadi pelita
Saat gelap menimpaku begitu pekat
Entah siapa yang kan jadi obat dan penawar
Ketika aku teracuni dan tertusuk mawar.
Semuanya tetap saja seperti kemarin….
Seperti saat aku hanya bisa menulis namamu di kertasku
Namun, sebentar saja
Karena ternyata tulisan itu luntur
Kertas itu lusuh, lalu robek
Nava…
Apakah artinya semua ini?

Nava…
Kan kuukir kisahku menjadi relief hatiku yang terindah, harumkan relung hatiku dengan semerbak cendana cinta. hening, nihil dari tipu gombal dan dusta seperti terhias jelas dalam tema tema kisah cinta picisan, murah,sebentar, habis, dan tercampak begitu saja. Bagiku biarlah yang harus tertindih menjadi mati dan biarlah benih benih bersemai dan bersemi…
Nava…
Saat ini, tak ada yang lebih berarti tuk aku lakukan selain terus berusaha untuk menjadi lebih baik dan berarti. Aku ingin meletakkan cinta pada kesuciannya, tanpa harus terinfeksi virus virus yang akan merusak nilai kesucian itu sendiri. Aku ingin letakkan cinta itu pada posisi sebenarnya. Biarkan waktu trus saja berputar, nanti aku juga akan mengerti.

0 komentar:

Posting Komentar